Kamis, 22, 29 Maret, 5 dan 12 April 2018 pukul 6:30 PM to 9:00 PM WIB.
Kajian Filsafat dan Feminisme (KAFFE) adalah kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Jurnal Perempuan secara rutin. Bentuk kegiatan KAFFE adalah melalui kuliah tatap muka dan bentuk daring/online (real time). Pada kesempatan kali ini, KAFFE akan mengkaji mengenai Post-truth. Di Indonesia, fenomena post-truh mudah kita jumpai pada periode menjelang pemilu. Berbagai hoax (informasi palsu) diedarkan melalui media, hoax mampu mengaduk-aduk emosi sosial dan membungkam nalar. Isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) sering digunakan untuk mempermainkan emosi sosial dalam upaya mempersuasi masyarakat untuk mendukung atau membenci pihak tertentu. Post-truth perlu dikenali dan disikapi dalam upaya menjaga kelangsungan hidup bersama. Kuliah KAFFE ke-10 menjadi penting sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesadaran dan akal sehat dalam menghadapi Pemilu 2019.
Post-truth adalah suatu keadaan di mana fakta objektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik bila dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi. Pada era ini dua kualitas pengetahuan yaitu, objektivitas dan rasionalitas menjadi terpinggirkan. Hal ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan, era post-truth dianggap menggerogoti integritas nalar dan merentankan demokrasi.
Era post-truth ditandai dengan perkembangan media sosial, dimana sirkulasi dan akses terhadap informasi amat mudah untuk di dapat. Namun di sisi lain, masyarakat seakan dikondisikan untuk sekadar menerima informasi sebagai sebuah kebenaran tanpa melakukan verifikasi fakta. Era post-truth juga dikenal dengan samarnya batas antara kebenaran dan kebohongan, fiksi dan nonfiksi. Dalam era post-truth pula, hoax sering dipakai untuk membangkitkan emosi dan sentimen publik. Alih-alih menyampaikan fakta, informasi yang beredar justru lebih sering memaparkan distorsi atas realita.
Pada masa sekarang ini, masyarakat mudah digiring untuk menyerap pesan kebencian, serta diprovokasi, diadu domba, dan larut dalam opini publik yang tidak jelas sumber kebenarannya. Emosi sosial dieksploitasi sedemikian rupa sebagai strategi untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan kekuasaan. Hal ini berdampak langsung pada terjadinya polarisasi dalam masyarakat. Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat kita berada pada kondisi yang genting yaitu ketercerabutan dari iklim kritisisme dan dialogis, padahal keduanya ada untuk menjamin masa depan demokrasi dan keberagaman.
Kuliah KAFFE ke-10 diadakan sebagai respon atas gejala post-truth. Dalam empat sesi perkuliahan, beberapa hal yang hendak dikupas antara lain: Apakah era post-truth jatuh dalam nihilisme epistemik? Bagaimana dampak post-truth bagi politik, kebijakan, dan akuntabilitas? Serta bagaimana post-truth dalam perspektif filsafat dan feminisme? Kuliah KAFFE ke-10 dengan tema ‘Post Truth’ ini adalah salah satu upaya untuk mencegah banalitas dan membangun kecerdasan kolektif.
Jadwal Perkuliahan
Dr. Haryatmoko (Dosen Universitas Sanatadharma & Pascasarjana Universitas Indonesia) |
Era Post-Truth: Hoax, Emosi Sosial , dan Populisme Kuliah ini akan membahas bagaimana kebohongan berkait erat dengan reproduksi ideologi |
Kamis, 22 Maret 2018, Pukul 18.30-21.00 WIB |
Rocky Gerung (Pengajar KAFFE) |
Politik Media dan Post-truth Kuliah ini akan membahas sejauh apa era post-truth merentankan demokrasi. |
Kamis, 29 Maret 2018, Pukul 18.30-21.00 WIB |
Atnike Nova Sigiro (Direktur Jurnal Perempuan) |
Post-truth dan Feminisme Kuliah ini akan membahas mengenai post-truth dan kekerasan terhadap perempuan. |
Kamis, 5 April 2018, Pukul 18.30-21.00 WIB |
Dr. Haryatmoko |
Post-Truth dan Gagasan Filosofis di baliknya Kuliah ini akan membahas keterkaitan antara post-modernisme, hiperrealitas dan post-truth. |
Kamis, 12 April 2018, Pukul 18.30-21.00 WIB |
Biaya Perkuliahan
Anggota SJP : Rp 275.000 (4 sesi)
Umum : Rp 400.000 (4 sesi)
Mahasiswa S1 : Rp 150.000 (4 sesi)
Kelas Online (daring) : Rp.100.000 (per sesi) / Rp 200.000 (4 sesi)
Pembayaran
Transfer ke rekening
Atas Nama : Yayasan Jurnal Perempuan Indonesia
No Rekening : 127-00-2507969-8
Bank : Mandiri
* Jumlah maksimal peserta in-class/tatap muka langsung KAFFE ke-10 adalah 25 orang dan peserta kelas Online adalah 24 orang.
**Peserta kelas tatap muka mendapatkan kudapan, sertifikat, ATK dan bahan-bahan kuliah.