When

Thursday, April 6, 7, 20, 21 2017 from 6:30 PM to 9:00 PM WIB
Add to Calendar 

Where

Kantor Jurnal Perempuan 
Jl. Karang Pola Dalam II No.9A
Jatipadang, Pasar Minggu Jakarta
Jakarta Selatan 12540
Indonesia
 

 
Driving Directions 

Contact

Abby Gina 
Jurnal Perempuan 
085286444244 
yjp@jurnalperempuan.com 
 

KAFFE 5: Analisis Wacana Kritis

Kajian Filsafat dan Feminisme (KAFFE) diselenggarakan seminggu dua kali (4 sesi) untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam hal pembelajaran yang bersifat terbuka, dialogis dengan ilmu-ilmu lainnya. KAFFE ke 5 akan diselenggarakan pada bulan April 2017. 

Pengajar: Dr. Haryatmoko, Rocky Gerung dan  Ikhaputri Widianti, M.Si

Tema: Analisis Wacana Kritis

Pengantar Studi KAFFE 5:

Analisis Wacana Kritis memahami bahasa dalam penggunaannya. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, namun juga instrumen kekuasaan serta sarana menerapkan strategi kekuasaan. Melalui bahasa, orang memroduksi makna dalam kehidupan sosial. Mengapa diperlukan analisis kritis terhadap penggunaan bahasa?

Pertama, penggunaan bahasa cenderung tidak transparan, banyak wacana tidak langsung mengungkapkan maksud tulus pewicara atau penulis, tapi sarat dengan retorika, manipulasi dan penyesatan. Maka sikap kritis perlu untuk mempertanyakan dan mencurigai adanya kepentingan atau ideologi di balik bahasa.

Kedua, fenomena yang sama, menurut Fairclough, bisa saja dideskripsikan dengan beragam cara, ada variasi laporan atau cerita, bisa harafiah, fiktif, representatif atau virtual. Berbagai cara mendeskripsikan realitas itu menyiratkan adanya kepentingan, maksud dan tujuan tertentu, maka butuh ketajaman dalam penafsirannya.

Ketiga, bahasa digunakan untuk berbagai fungsi yang konsekuensinya bisa sangat beragam. Kemampuan memahami fungsi bahasa itu membuat lebih jeli dalam memperhitungkan konsekuensinya sehingga mampu meningkatkan efektivitas komunikasi dan strategi wacana

Keempat, bahasa dikonstruksi karena disusun mengikuti kaidah-kaidah tata bahasanya untuk menghasilkan makna; penggunaan perbendaharaan kata, istilah atau metafora sudah mengarah ke makna tertentu; tata bahasa mengatur penggunaan kata kerja, tema, modalitas, keterpaduan kalimat; dan struktur teks mencerminkan logika argumen untuk pembenaran.

Dengan demikian Analisis Wacana Kritis berfungsi mendemistifikasi ideologi yang dibekukan dalam bahasa. Analisis kritis semacam ini membantu membongkar ketidakberesan sosial: diskriminasi, penindasan, ketidakadilan gender atau pembatasan kebebasan yang beroperasi melalui bahasa, simbol dan representasi. Setelah mencairkan ideologi di balik bahasa Analisis Wacana Kritis berusaha memberi pemecahannya (Dr. Haryatmoko).

Jadwal, Pembahasan dan Pengampu Kuliah :

Kamis, 6 April 2017, Pkl. 18.30-21.00

 

Metode Analisis Wacana Kritis Fairclough

Dr. Haryatmoko

Jumat, 7 April 2017, Pkl. 18.30-21.00

 

Analisis Wacana Kritis  dalam Politik

  Rocky Gerung

Kamis, 20 April 2017, Pkl. 18.30-21.00

 

Metode Analisis Wacana Kritis Van Dijk dan Penerapan

Dr. Haryatmoko

Jumat, 21 April 2017, Pkl. 18.30-21.00

Analisis Wacana Kritis  dan Feminisme

Ikhaputri Widiantini, M.Si

Biaya Studi        

Anggota SJP                        : Rp 350.000

Umum                                  : Rp 400.000

Mahasiswa S1                    : Rp 150.000

Pembayaran      

Transfer ke rekening:

Atas Nama                         : Yayasan Jurnal Perempuan

No Rekening                     : 127-00-2507969-8

Bank                                    : Mandiri

*) Peserta yang tidak bisa hadir secara langsung pada kelas KAFFE 5 ini, tetap bisa mengikuti kelas KAFFE 5 ini secara daring/online secara real-time.

**) - Jumlah maksimal peserta in-class/tatap muka langsung KAFFE-5 adalah 28 orang dan peserta kelas Online KAFFE-5 adalah 50 orang.